Soko Berita

Digitalisasi UMKM Makin Kuat! Kampus dan Kementerian UMKM Sepakat Tingkatkan SDM

Kolaborasi Kementerian UMKM & kampus dorong pendidikan vokasi berbasis praktik! Sinergi ini tingkatkan digitalisasi & daya saing UMKM di Indonesia.!!!

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
12 Maret 2025

UMKM makin maju dengan dukungan kampus! Kolaborasi ini bantu mahasiswa jadi wirausahawan andal & dorong digitalisasi bisnis. Mau tahu caranya? Simak selengkapnya di sini! Foto: Kemenkop UKM

SOKOGURU - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk meningkatkan pendidikan vokasi berbasis praktik. 

Langkah ini bertujuan untuk menyelaraskan dunia akademik dengan kebutuhan sektor UMKM, mendukung digitalisasi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

Kesepakatan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian UMKM dalam mewujudkan target nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mencetak tenaga kerja yang siap bersaing di dunia industri. 

Oleh karena itu, Kementerian UMKM menggandeng beberapa perguruan tinggi untuk memperkuat pendidikan berbasis praktik dan kolaborasi dengan dunia usaha. 

Kerja sama ini diharapkan mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya memiliki pemahaman akademik, tetapi juga keterampilan kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi digital.

Perguruan Tinggi yang Terlibat dalam Kolaborasi

Sejumlah institusi pendidikan yang turut serta dalam kesepakatan ini mencakup Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI Kosgoro 1957), Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), serta Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN-KAHMI). 

Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan lahir wirausahawan muda yang inovatif dan mampu mendorong pertumbuhan UMKM.

Pernyataan Resmi dari Kementerian UMKM

Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, menegaskan bahwa institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang siap berwirausaha dan memahami perkembangan teknologi. 

"Institusi pendidikan harus berperan strategis dalam membangun generasi muda yang kompeten secara akademik, berjiwa wirausaha, dan memahami teknologi serta digitalisasi. 

Sehingga bisa berkontribusi pada pengembangan UMKM, perluasan digitalisasi, dan peningkatan kapasitas SDM," ungkap Arif.

Salah satu tujuan utama dari nota kesepahaman ini adalah menghubungkan dunia akademik dengan dunia usaha. 

Dengan pendekatan berbasis praktik, mahasiswa diharapkan tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga memiliki pengalaman nyata dalam menjalankan bisnis dan mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah.

Selain meningkatkan kualitas SDM, kerja sama ini juga membuka peluang bagi UMKM untuk mendapatkan tenaga kerja yang lebih kompeten dan inovatif. 

Dengan adanya kolaborasi ini, pelaku UMKM bisa lebih mudah mengakses ilmu pengetahuan terbaru dan memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan daya saing mereka.

Seiring berkembangnya teknologi, digitalisasi menjadi aspek krusial dalam mengembangkan UMKM. 

Dengan adanya keterlibatan akademisi dalam dunia UMKM, diharapkan proses transformasi digital bisa berlangsung lebih cepat dan efisien, sehingga pelaku usaha dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Melalui program ini, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam dunia usaha. 

Mereka dapat melakukan riset, magang, serta mendampingi pelaku UMKM dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis. 

Dengan demikian, tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara dunia akademik dan sektor UMKM.

Pentingnya Pengawalan Kebijakan Belanja Produk Dalam Negeri

Arif Rahman Hakim juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 yang mengatur tentang alokasi belanja pemerintah untuk produk UMKM sebesar 40 persen. 

Menurutnya, kebijakan ini harus benar-benar dioptimalkan agar berdampak langsung pada pertumbuhan UMKM dalam negeri.

Optimalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)

Pemerintah telah menyediakan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di lebih dari 100 lokasi di Indonesia. 

Arif menegaskan bahwa mahasiswa bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk mengembangkan wawasan bisnis dan sekaligus membantu UMKM dalam meningkatkan kapasitasnya. 

"Di PLUT, mahasiswa bisa menjadi konsultan saat mengerjakan tugas akhir sekaligus berinteraksi langsung dengan pengusaha UMKM," jelasnya.

Diharapkan bahwa kerja sama ini dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih berorientasi pada praktik serta mencetak lebih banyak wirausahawan muda yang mampu menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan.

Sinergi antara dunia akademik dan sektor UMKM menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing nasional. 

Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha, UMKM Indonesia diharapkan bisa berkembang lebih pesat. (*)